Oleh : Riska Rahayu Tahun baru tinggal menghitung jari. Sudah punya planing apa aja untuk merayakan pergantian tahun ini? Seperti tahun tahun sebelumnya, tahun baru selalu disambut dengan sangat antusias melalui perayaan perayaan diberbagai kota. Namun, Banyaknya antusias pengunjung yang meramaikan pergelaran berbanding lurus dengan menggunungnya sampah diberbagai tempat. Menurut Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta terdapat 327 ton Sampah di ibu kota yang terhampur dalam perayaan malam pergantian tahun baru 2019 lalu seperti bungkus makanan,kemasan minuman dan sampah lain yang semacamnya. Jumlah gunungan sampah bisa mengambarkan seberapa meriah pergelaran sebuah acara dengan mengira-ngira jumlah pengunjung yang meramaikan. Bagaimana tanggapan terhadap permasalahan ini? apakah memilih untuk menitikberatkannya pada petugas sampah hingga urusan pemerintah, Atau malah tidak peduli. Jangan bilang hanya berdiam diri. lantas dimanakah posisi kita? Saya tidak akan membahas persoalan dampak sampah terutama jenis plastik untuk kelangsungan masa depan bumi. Seperti yang kita ketahui, bahan sampah plastik tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme tanah. Paling cepat akan lenyap dalam waktu sepuluh ribu tahun. Ketika dibakar,plastik akan melepas gas metana lebih banyak dan mempengaruhi efek rumah kaca yang meningkatkan suhu global saat ini. Kegiatan daur ulang yang sudah banyak dilakukan tidak cukup berbanding lurus dengan konsumsi saat perayaan perayaaan tersebut. Mari kita lihat gunungan sampah ini dari sudut pandang lain. Acara yang digelar hingga lewat tengah malam dengan menyisakan gunungan sampah 327 ton pada tahun lalu, kira - kira siapa yang akan bekerja keras untuk membersihkannya? Mari kita uji sisi kemanusiaan kita. Terdapat ribuan petugas kebersihan yang menyapu sampah bekas perayaan di setiap kota dan segera hilang dari pandangan setelah truk-truk Dinas Kebersihan mengangkutnya. Berdasarkan laporan Unit Pengelola Kebersihan (UPK) para petugas mulai bekerja pukul 01.00 dan ditargetkan pukul 06.00 dini hari sampah harus sudah terangkut. Tidak kah kita dapat membayangkan raut wajah lelah petugas PPSU usai begadang membersihkan sampah tahun baru. Jika hari biasa mereka bekerja pada saat pagi,siang dan sore hari , tetapi lain dihari pergantian tahun. Dengan sapu lidinya mereka begadang, harus stand by sampai jam 6 pagi. Waktu terbaik untuk beristirahat justru mereka gunakan untuk melakukan aktivitas yang menguras tenaga. Ayolah! Jadikan moment tahun baru kali ini menjadi harinya mereka juga para pahlawan ekologis. Tahun pergantian 2019 menjadi #Tahunbarubijak dengan tetap memperhatikan hak orang lain. Mengutip kalimat orang bijak , kalau tak bisa memberikan manfaat bagi orang sekitar,setidaknya jangan menggangu hak mereka. Jika sekarang kita belum mampu memberi faedah bagi lingkungan sekitar, mari berusaha menahan diri untuk tidak merusak. #Tahunbarubijak dengan mengurangi penggunaan plastik atau setidaknya membuang sampah pada tempatnya. Dengan begitu dapat meminimalisir beban para petugas kebersihan. Atau memilih seperti saya, tahun baru lebih suka mendekam di kandang. Kalau sanggup menangkap ide untuk bisa dikembangkan menjadi sebentuk tulisan,bersyukur. Kalau tidak ,ya udah,tidur aja. Sekian