Opini

Fiksi, Bumi dan Pandemi

Apa yang dikatakan oleh Lovelock agak mirip dengan konsep autopoesis, sebuah istilah yang diciptakan oleh dua ahli Biologi, Humberto Maturana dan Fransisco Varela. Hanya saja hipotesis Gaia mencakup geos (bumi) sedangkan autopoesis mencakup hanya sel. Konsep autopoesis digambarkan oleh Fritjof Capra: “jaringan-jaringan kehidupan terus menerus menciptakan atau membuat ulang diri mereka sendiri dengan mengubah atau mengganti komponen-komponen dirinya. Dengan cara demikian sel mengalami perubahan struktural secara berkesinambungan sambil mempertahankan pola susunan mirip sebelumnya.” Tapi Capra melakukan generalisasi bahwa autopoesis lah yang menjadi penciri utama sistem kehidupan.

Apakah Bumi punya kemampuan autopoesis sehingga bisa disebut sebagai organisme tunggal? Beberapa ilmuwan meragukan hipotesis itu. Richard Dawkins dan W. Ford Dolittle misalnya. Tapi video dari CNN Indonesia yang saya tonton tanggal 28 Maret lampau menyatakan bahwa sejak Perancis lockdown tingkat polusi udara mengalami penurunan sebesar 20 hingga 30 persen. Di Spanyol, konsentrasi NO2 di udara mengalami penurunan sebesar 56 persen. Sedangkan di Italia turun hingga 34 sampai 47 persen. Bahkan Sungai Venesia di Italia menjadi bersih. Hewan-hewan liar (rusa, kalkun liar, puma) yang terlihat oleh warga riang gembira turun ke jalan-jalan di India, Chile, Barcelona, California, Prancis dan Italia karena kurangnya aktivitas manusia selama pandemi. Data-data tersebut bisa jadi mengkonfirmasi bahwa aktivitas manusia selama ini berbanding lurus dengan jumlah polutan dan tekanan terhadap habitat spesies lain.

Walaupun Hipotesis Gaia tak terbukti secara ilmiah, toh dia berharga sebagai fiksi bagi kita untuk berinteraksi dengan planet. Bukankah karena fiksi berbunyi “kemanusiaan yang adil dan beradab” kita terdorong untuk bertoleransi? Bukankah karena fiksi berbunyi “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” kita terdorong untuk menuntut negara memerhatikan kelompok miskin selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB)? Sangat mungkin bagi fiksi bernama Hipotesis Gaia mendorong kita bersikap adil terhadap hutan, sungai, teluk, udara dan spesies lainnya.
[]

Laman sebelumnya 1 2 3 4

Kader Hijau Muhammadiyah

Kader Hijau Muhammadiyah (KHM) | Platform Gerakan Alternatif Kader Muda Muhammadiyah dalam Merespon Isu Sosial-Ekologis #SalamLestari #HijauBerseri

Related Articles

One Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button