Kepunahan Serangga dan Kiamat Ekologis
Oleh : Arifin Muhammad Ade*
Ahli biologi Belanda, C.J. Briejer, yang mengabdikan dirinya untuk mengamati kehidupan spesies serangga, menjelaskan bahwa “dunia serangga adalah fenomena alam yang sangat menakjubkan. Baginya, “tidak ada yang tidak mungkin, hal-hal yang paling mustahil pun dapat terjadi di sana. Siapa yang menembus dalam-dalam, memasuki rahasia-rahasianya akan terus-menerus menahan nafas penuh ketakjuban. Ia mengetahui, bahwa segala sesuatu dapat terjadi dan yang sama sekali tidak mungkin pun sering terjadi”.
Jika C.J. Briejer, menyampaikan rasa takjubnya ketika mengamati dunia serangga dan menemukan rahasia yang tersembunyi dibalik kerajaan serangga. Edwar O. Wilson, pakar biologi dari Amerika Serikat, setelah sekian lama mengamati tentang serangga, menyimpulkan bahwa “jika manusia tiba-tiba menghilang dari muka bumi, maka bumi akan kembali ke kesetimbangan semarak yang ada 10.000 tahun lalu. Namun, ketika serangga yang menghilang, maka lingkungan hidup akan mengalami kekacauan”.
Berdasarkan pendapat dua pakar biologi yang sama-sama mengamati tentang fenomena serangga tersebut, kiranya dapat memberikan gambaran pada kita bahwa serangga ternyata memiliki peran yang sangat vital dalam mendukung keberlangsungan kehidupan seluruh mahluk hidup di muka bumi. Sehingga wajar saja oleh para pakar, serangga disebut sebagai suatu kerajaan yang mempertontonkan sebuah fenomena alam yang sangat menakjubkan. Di samping itu, tanpa serangga lingkungan hidup akan mengalami kekacauan.