Opini

Heywood dan Problem Kepekaan terhadap Politik Lingkungan

Oleh: Nuruddin Al Akbar

Dalam sebuah diskusi informal yang dilakukan melalui Whatsapp, seorang teman penulis cum aktivis lingkungan Muhammadiyah menyebut–seperti yang dikatakan oleh–Andrew Heywood dalam Politics (1997) tidak memberikan penjelasan yang kongkrit tentang ide environmentalisme atau politik lingkungan yang dalam konteks Eropa sudah berkembang sejak era 60-70an salah satunya didorong oleh buku fenomenal yang ditulis oleh Rachel Carson berjudul Silent Spring (1962). 

Saat itu penulis memikirkan bagaimana bisa isu yang begitu besar ini terlupakan oleh seorang penulis terkemuka yang melakukan proses update terus-menerus pada bukunya untuk mengantisipasi kondisi zaman (realitas) yang berubah di sekitarnya (sebagai informasi edisi terbaru buku ini dicetak pada tahun 2019). 

Diskusi tersebut terus berlanjut hingga sampai pada kesimpulan bahwa ternyata Heywood sudah membahas isu lingkungan dalam bukunya tersebut, utamanya dalam bab political ideas and traditions. Sehingga Heywood “terbebas” dari “sindiran” para peserta diskusi tersebut, bahwa dirinya tidak memiliki kepekaan terhadap isu lingkungan. 

Meskipun ternyata Hewyood membahas isu lingkungan dalam bukunya, namun penulis merasa masih ada yang “janggal” ketika Heywood menempatkan isu lingkungan dalam bab political ideas and traditions

Dalam bab tersebut, Heywood menjelaskan berbagai macam ideologi politik yang cukup populer secara global yakni liberalisme, sosialisme, dan konservalisme, termasuk juga sejumlah ideologi yang ia istilahkan sebagai other ideological traditions seperti green ideology yang disandingkan dengan fasisme, anarkisme, fundamentalisme agama, dan juga populisme. 

Sementara pada bab-bab lain, Heywood membicarakan secara luas isu-isu global secara lebih mendalam dalam satu bab khusus seperti Globalisasi dan Ekonomi Politik, World order dan Global Governance, hingga isu security. Namun tidak memberikan satu ruang pembahasan yang setara dengan isu-isu kontemporer tersebut dalam konteks melihat isu lingkungan secara lebih mendalam.

Maka bagi penulis ketika membaca cara menyusun pembahasan tersebut ada kesan bahwa Heywood masih menempatkan isu lingkungan dalam kerangka politik tradisional yang melihat lingkungan sebagai satu isu yang dipertarungkan dalam satu ruang publik–atau bahkan lebih kecil dari itu yakni ruang parlemen. 

1 2 3 4Laman berikutnya

Kader Hijau Muhammadiyah

Kader Hijau Muhammadiyah (KHM) | Platform Gerakan Alternatif Kader Muda Muhammadiyah dalam Merespon Isu Sosial-Ekologis #SalamLestari #HijauBerseri

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button