Rumah Baca Cerdas Institute Dan Kader Hijau Muhammadiyah Malang Gaungkan Green Literacy di Hari Buku Nasional

Liputan Mochammad Alfaizi Noor Rizkhy kontributor Kaderhijaumu.id kaderhijaumu.id - Rumah Baca Cerdas (RBC) Institute A Malik Fadjar bersama Kader Hijau Muhammadiyah (KHM) Malang menggaungkan Kembali Green Literacy dalam peringatan Hari Buku Nasional (HBN) dengan mengadakan sarahsehan pada Kamis 17 Mei 2023 di ruang diskusi RBC Institute. HBN diperingati setiap 17 mei tersebut di cetuskan oleh Abdul Malik Fadjar atas keprihatinannya terhadap minat baca dan rendahnya penjualan buku di Indonesia dibandingkan negara lain. Dalam kesempatan ini Subhan Setowara Direktur RBC Institute menyampaikan bahwa “RBC bukan hanya sekedar rumah baca saja, melainkan ada beberapa fasilitas penunjang lainnya seperti perpustakaan, ruang diskusi dan yang lainnya, sehingga RBC ini menjadi wadah untuk mengadakan event apapun dengan tujuan menyuarakan pentingnya meningkatkan minat baca dan literacy khususnya di Kota Malang”. Ucap pria yang akrab dengan sapaan Mas Hans tersebut. Mas Hans selanjutnya juga mengatakan bahwa “dalam peringatan hari buku ini, mempunyai gagasan tentang usaha kita menjaga lingkungan dengan melakukan daur ulang dari bahan koran yang sudah tidak terpakai karena koran sifatnya daily, setelah baca selesai, pada mulanya memang kita hanya ingin merayakan hari buku nasional karena jika tidak dirayakan maka litracy akan semakin hilang”. Rangkaian Kegiatan dalam acara ini antara lain sarahsehan memperkenalkan RBC dan pentingnya meningkatkan budaya membaca di era modern, lalu dilanjutkan dengan praktek daur ulang koran yang didampingi oleh Kader Hijau Muhammadiyah Malang. Kegiatan tersebut dihadiri dari berbagai komunitas dan mahasiswa, antara lain komunitas Teman Baca, teman-teman mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Negeri Malang dan Universitas Muhammadiyah Malang sertatentunya pegiat Kader Hijau Muhammadiyah Malang. Mas Hans memaparkan alasan memasukan kegiatan daur ulang koran dalam acara peringatan Hari Buku Nasional “Karena kita sendiri sudah sama-sama tau bahwa krisis lingkungan yang terjadi pada akhir-akhir ini disekitar kita, sebetulnya kita juga belum maksimal dalam masalah penggunaan plastik setidaknya kita bisa memulai dari hal-hal yang dekat dengan kita, dan yang paling dekat dengan kita adalah buku dan koran, majalah dan sebagainya, dan yang paling banyak di sekitar perpustakaan yaitu kertas, identic lah dengan kertas, kita juga masih sering langganan koran”. Lanjut Mas Hans “Karena kita tidak mengerti bagaimana cara daur ulang, ya paling sering kita loak ke pengepul kertas, sehingga kita coba menghadirkan teman-teman pegiat lingkungan yaitu Kader Hijau Muhammadiyah untuk ikut andil dalam pagelaran event yang kita adakan ini, buat kami itu merupakan literacy yang sadar lingkungan sehingga nyambung untuk kebutuhan kami untuk memasukan daur ulang koran ini dalam kegiatan Hari Buku Nasional ini”. Ghina Afifah, selaku perwakilan dari KHM mengatakan jika kertas daur ulang sekarang memiliki harga jual yang tinggi “ Sampah kertas sekarang memang sudah cukup banyak dan termasuk sampah organic. Meskipun begitu, kita tetap harus memilah sampah sendiri di rumah”. Ghina Afifah melanjukan bahwa kertas yang telah didaur ulang dapat digunakan untuk souvenir, maupun pajangan dinding. “Jika mencari di e-commerce banyak sekali yang menjual dengan berbagai bentuk”. Imbuh Ghina. “Buku adalah gizi yang terbaik bagi otak, jika makanan adalah gizi bagi tubuh kita, tapi jika untuk gizi yang bisa menyegarkan otak kita maka kita harus membaca”. Subhan Setowara Direktu RBC Institute. (faf/anr)