Pelajaran Jeda Iklim Dalam Wukuf Di Arofah
Tanggal 9 Dzulhijjah esok bertepatan dengan 28 Juni 2023 ini jemaah haji seluruh dunia akan wukuf di Arofah sebelum ke Mudzalifah dan Mina. Wukuf adalah berhenti, pause! dari segala kegiatan lain selain berurusan dengan Allah swt.
Gerakan Jeda iklim dapat belajar dari kekuatan spiritual ini. Pelajarannya, bahwa umat islam punya dimensi spiritual yang dapat membantu bumi relaksasi, bumi recovery karena dua fenomena besar: puasa ramadan dan wukuf di Arafah saat puncak ibadah haji.
______________
Dalam bahasa Arab Wukuf artinya berhenti (jeda). Oleh karena itu, seluruh Jama’ah Haji berhenti dari segala aktivitas dan berdiam diri berkumpul di Padang Arafah untuk memanjatkan doa. Sejenis jeda ini bisa dilakukan dimana saja dengan maksud ibadah termasuk berhenti menghasilkan jajak karbon. Itikaf di bulan puasa juga hakikatnya sama: jeda atas nama dan demi penghambaan Allah (khaliq) dan demi kabaikan kehidupan(tata hubungan muamallah).
Wukuf di Padang Arafah adalah salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan oleh para jemaah haji. Wukuf merupakan puncak dari ibadah haji yang tidak boleh dilewatkan. Jadi, jika dianalogkan jeda untuk iklim adalah kegiatan puncak dari gerakan lingkungan. Jeda, menahan diri dari perbuatan fasad. Ini barangkali yang disebut Nabi Muhammad jihad yang lebih besar setelah perang: jihad melawan nafsu merusak planet bumi.
Wukuf di Arafah sebagai ritual jeda untuk kepatuhan dan ketertundukan secara massal (collective obediance). Kepasrahan berjamaah di tengah padang tandus nan panas adalah ketaaatan yang monumental tiada banding dalam sejarah peribadatan manusia di alam bumi. Bagaimana terik menyengat dari atas dari bawah dan dari penjuru angin yang kering kerontang dann lafal dzikir yang menjadi AC raksasa dari dalam diri jemaah haji. Tak ada yang bisa menolong, hanya kepasrahan dalam jeda ini yang mengobati (self healing).