Kirimkan tulisanmu seputar fenomena Pandemi Covid-19 ini. Sudut pandang keilmuan apapun. Tulisan berjenis Populer. Boleh yang sudah pernah dipublikasikan. Buku akan didistribusikan melalui Google Play Store dan Google Books.
Kirim melalui WA 081554040404 (Ahmad Faizin Karimi) atau 081357180841 (David Efendi)
Didukung: Komunitas Kader Hijau Muhammadiyah, Ibtimes (Azaki Khoirudin), Sekolah Menulis Inspirasi, Caremedia Communication, Serikat Taman Pustaka
Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) benar-benar mengguncang dunia. Meski peradaban manusia kerap dilanda pandemi, namun skala kerusakan yang ditimbulkan virus ini relatif lebih luas (menjangkau seluruh dunia) dan lebih dalam (berdampak pada semua aspek kehidupan). Ini tidak lain karena modernitas dengan segala teknologi komunikasi dan transportasinya itu sendiri telah membuat umat manusia semakin terhubung, saling-tergantung, dan segala sesuatu berlangsung cepat. Tidak hanya gagasan, semangat, uang, dan barang-barang yang mengalir begitu cepat. Penyakit pun terakselerasi.
Kekhawatiran pun timbul: sebegitu rapuhkah peradaban kita? apakah kompleksitas yang kita rajut dalam bingkai peradaban justru membawa kerentanan tersendiri? sekuat dan sesiap apakah umat manusia menghadapi ancaman serupa di masa depan?
Menjawab pertanyaan ini, umat manusia harus kembali kepada keunikan yang membedakannya dengan binatang: narasi. Keunikan yang memberi kekuatan manusia hingga bisa bertahan selama ini, namun juga menyimpan tantangan jika tidak bisa disatukan. Karenanya narasi harus dibangun untuk memperkuat referensi sikap dan bahan tindakan.
Buku “Membaca Korona” ini berusaha mengumpulkan narasi-narasi terserak seputar wabah terpopuler abad ini. Tentu mungkin hanya narasi-narasi kecil, namun tetap mampu menjaga kewarasan kita di tengah ketidakpastian yang mendera akibat timbunan berjuta-juta data. []
