Berita
Trending

Dukung Perjuangan Petani Pakel, PP Muhammadiyah Gelar Pendidikan Politik Hukum HAM untuk Keadilan Agraria

 

Banyuwangi, kaderhijaumu.id – Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah menggelar kegiatan Pendidikan Politik Hukum HAM untuk Keadilan Agraria di Pakel, Banyuwangi.

Kegiatan yang digelar 29-31 Juli 2022 itu terdiri dari empat rangkaian agenda, yakni dimulai dengan Nonton Bareng Film Tanah Ibu Kami dan Film Silat Tani, diikuti agenda Workshop dan Rembug Warga Petani Pakel sehari setelahnya dan Diskusi Publik di hari terakhir.

Digelarnya Pendidikan Politik Hukum HAM untuk Keadilan Agraria tersebut di Pakel, Banyuwangi bukan tanpa alasan.

Kegiatan yang melibatkan berbagai elemen, seperti Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) hingga Kader Hijau Muhammadiyah (KHM) itu diadakan dalam rangka mendukung perjuangan warga petani Pakel, Banyuwangi dalam konflik agraria dengan PT. Bumi Sari.

Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas menguraikan alasannya hadir di tengah-tengah perjuangan para petani Pakel, Banyuwangi yang berupaya mempertahankan tanahnya.

“Kenapa kami kesini? Karena perintah agama. Apa yang dialami warga adalah menjadi keprihatinan juga bagi Muhammadiyah. Kami kesini dalam rangka meneruskan silaturahmi KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asyari,” bukanya, Ahad (31/7/22).

Ia melanjutkan, bahwa tanah di dunia dan seisinya adalah milik Allah. Semua sumber daya adalah ciptaan Allah, bukan manusia. Rejeki di alam semesta ada yang bisa dinikmati dan ada juga yang belum diketahui. UUD pasal 33 mengatur antara lain bahwa kekayaan alam yang ada di Indonesia, dikuasai oleh negara, untuk kepentingan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Artinya, lanjut Busyro, tanah, perkebunan, dan sebagainya itu kewajiban pemerintah untuk mengaturnya dengan UU yang menyejahterakan rakyat sepenuhnya, termasuk Pakel, Banyuwangi.

“Selanjutnya, negeri ini merdeka karena dua hal, yakni perjuangan orang tua kita dulu yang mayoritas islam, ulama-ulama banyak yang syahid dan karena izin Allah dengan adanya perjuangan ikhlas, karena izin Allah. Maka kalau kita baca UUD itu pembukaannya, dengan rahmat Allah maka kemerdekaan ini dinyatakan,” terang mantan Ketua KPK itu.

Menurut Busyro, kalau sekarang ada yang menjarah atau ‘memperkosa’ alam dan seisinya, itu adalah ‘londo ireng’. Sebagian itu adalah bangsa kita sendiri. Bangsa yang tidak pernah bersyukur. Hingga langkah-langkah dan pikirannya ingkar nikmat dan melupakan ayat-ayat suci.

Ia menyebut, bahwa kita adalah yatim piatu dan fakir miskin. Yatim piatu politik, fakir miskin politik. Politik itu jika dulu kita memperjuangkan tanah sekarang kita harusnya mendapatkan hak-haknya. Seusai dalil Surah Al-araf ayat 179.

“Allah menguji hambanya yang beriman, yaitu dengan sabar. Itu berat, tapi Allah menghibur kita semua. Dan Allah menyukai dan membersamai orang yang sabar dengan ujian-ujian itu. Ujian itu perlu dihadapi dengan doa, tahajud, dan sebagainya. Dengan usaha-usaha yang benar,” ujarnya.

Busyro pun berjanji, bahwa PP Muhammadiyah akan terus konsisten melakukan pembelaan terhadap warga.

“Saya akan memastikan PP Muhammadiyah, dilanjutkan PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) Banyuwangi untuk meneruskan silaturahmi dan berjuang membersamai warga Pakel,” tandasnya.

hhbUntuk diketahui, serangkaian kegiatan yang diinisiasi oleh PP Muhammadiyah, Kader Hijau Muhammadiyah (KHM), Walhi Jatim, dan Pejuang Rukun Tani Pakel berlangsung dalam tiga hari, serta turut dihadiri oleh beragam elemen perjuangan warga, termasuk para pejuang konflik agraria di Tumpang Pitu dan Salakan.

Penulis: Ubay

Show More

Kader Hijau Muhammadiyah

Kader Hijau Muhammadiyah (KHM) | Platform Gerakan Alternatif Kader Muda Muhammadiyah dalam Merespon Isu Sosial-Ekologis #SalamLestari #HijauBerseri

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button